Kesadaran bahwa semua mahluk ciptaan Tuhan itu tidak ada yang sempurna, termasuk saya seorang "Reza"
Mungkin ini bukan cerita lama lagi, semenjak awal masuk SMA saya sudah memperlsulit diri dengan tidak sengaja menambah musuh diluar sekolah. Entah percaya atau tidak setiap pulang sekolah segerombolan berandal SMA XX menunggku dengan sejumlah benda2 tajam namun untungya aku terselamatkan oleh yang namanya seleksi anggota OSIS SMA.. Thanks God :D
Ini kebetulan atau tidak perilaku yang sama aku tunjukkan saat masuk kuliah, yah bisa dipastikan bukan teman yang aku dapat tapi teman yang membenci saya dan kelakuan saya :(
Mungkin ini kekurangan diri saya, terkadang teman yang tidak menyukai saya melakukan beberapa hal buruk yang tidak saya sukai sehingga secara tidak langsung saya membenci mereka. Dan mungkin sampai saat ini beberapa teman yang jarang saya ajak ngobrol dan bercanda karena saya lebih memilih diam.
Saya orangnya tidak suka permusuhan namun saya menyadari permsalahan yang saya buat itu karena ulah saya sendiri. Saya dulu memiliki seorang yang sangat saya benci namun lama kelamaan saya kenal dan dekat dengannya, sampai2 saya mengangapnya seorang "Sahabat". Memang kami jika bertemu tak lupa untuk saling menyapa terkadang juga kami berdua duduk ngobrol lama. Namun suatu ketika kami mengobrol sangat lama dan lama-kelamaan saya mungkin kebablasan dengan apa yang saya ucapkan sehingga dia marah dan secara tidak langsung melakukan apa yang saya tidak suka. Kalau alian membaca dari awal pasti bisa memastikan apa yang terjadi dengan kita berdua? Yap sampai saat ini saya mengangap dia seorang yang perlu dibenci lagi.
Tentunya orang yang masih memiliki akal pikiran yang sehat tidak ingin memiliki musuh, suatu kekhilafan seorang "Reza" berbuat seenaknya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain. Terlalu naif kalau saya sendiri mengakui tidak berbuat kesalahan. Mungkin saya harus bisa mengerti dan menerima ejekan2 dari teman-teman saya dan berpikir positif bahwa mereka sebenarnya hanya bercanda, sebenarnya sulit rasanya melakukan itu namun karena saya tidak ingin lagi melakukan kesalahan yang sama secara terus menerus, yang hanya bisa saya lakukan adalah "Diam". Saya tidak ingin meminta-minta orang untuk memahami diri saya karena saya sendiri belum sepenuhnya memahami apa yang saya lakukan pada kalian :(
#akurapopo
Aku rapopo digunakan untuk menggambarkan reaksi seseorang ketika ia mencoba untuk menjadi kuat walaupun sebenarnya ia mengalami musibah atau kenyataan hidup yg cukup pahit