23 Januari 2016 secara rutin saya posting barang dagangan saya di grup-grup facebook, kebetulan juga teman lama saya langsung berkomentar dan berminat membeli sebuah powerbank. Obrolan pun kami lanjutkan melalui Whatsapp, dan akhirnya deal untuk harga beserta ongkir JNE dari Magelang-Samarinda. Hari itu juga teman saya transfer dan langsung saya packing dengan bubblewrap dan bungkus kardus agar lebih safety.
Seperti biasa saya menggunakan JNE Reguler dengan estimasi kedatangan di Samarinda maksimal 4 hari. Namun lebih dari 1 minggu kemudian saya mendapat Whatsapp dari teman saya mengenai paket yang belum tiba. Yang pertama kali saya lakukan adalah melakukan tracking dengan nomor resi yang diberikan JNE, setelah saya lihat paket sudah sampai di Balikpapan. Saya kemudian memberi tahu teman saya mungkin sebentar lagi paket langsung dikirim ke samarinda.
Tidak terasa sudah awal Februari saya tanya keteman saya apakah sudah sampai paketnya, tapi teman saya berkata belum. Mungkin karena teman saya sibuk kerja sampai lupa mengurus paketnya begitu pula dengan saya yang sibuk wawancara kerja serta janjian CODan terus. Saya kemudian ngetweet ke twitternya @JNECare untuk bertanya soal paket saya. 1 tweet gak dibalas juga,sampai akhirnya saya berkali2 ngetweet mungkin 25 tweet ke @JNECare hingga di DM untuk detail pengirim dan penerima hingga mendapatkan sebuah balasan nomor laporan.
Nomor Laporan JNE via @JNECare |
5 Februari saya mendapat DM dari @JNECare dan 13 Februari saya DM lagi untuk menayakan kelanjutan laporan tapi tidak dibalas juga. Hal serupa saya laporkan melalui email JNE dan masih sama di suruh untuk mengirim detail pengirim dan penerima paket yang bersangkutan
Tanggapan JNE via Email |
Dan setelah saya kirim kembali data-data tersebut masih juga belum ada balasan yang didapat. Sempat berpikir untuk saya iklaskan saja paketnya dan uang teman saya akan saya kembalikan. Saya membuat status di BBM mengenai paket JNE yang hilang, kemudian saya mendapat saran untuk membuat suara pengaduan yang dipasang di koran2 atau lapor ke YLKI. Saya iseng saja DM kembali ke twitter @JNECare seperti ini
DM terakhir saya |
Dan tepat hari senin tanggal 15 Februari 2016 saya mendapat sebuah telpon (0293) xxxx saya beranggap ini telpon untuk panggilan wawancara kerja eh ternyata ini telpon dari JNE Magelang mengenai paket saya yang hilang. Mereka bilang paket saya sudah dipastikan hilang di Balikpapan, dan JNE Magelang bertanya untuk harga barang diluar ongkir. Kemudian sore harinya saya ditelpon lagi oleh JNE Magelang untuk mengambil uang penggantian di kantor JNE Magelang. Dan saya bergegas kekantor mereka, sebenarnya saya sudah merelakan kalo hilang dan gak dapat ganti rugi tapi Alhamdulillah laporan saya ditindak lanjuti juga. Kata teman saya sih kadang JNE tidak mau mengganti barang customer yang hilang, mungkin karena DM saya untuk lapor YLKI baru mereka merespon kali ya :P
Syarat untuk pengajuan klaim kemarin saya disuruh membawa Resi, KTP dan Invoice pemebelian harga barang dan mengisi form yang diberikan JNE Magelang. Setelah selesai semua saya pulang karena takut hujan deras dan memberitahu teman saya tentang hal tersebut. Saya transfer kembali uang teman saya secara full, dan saya rugi ongkir JNE Magelang-Samarinda. Tapi masih lumayan dari pada rugi secara keseluruhan. Bisa dibilang saya ini pelanggan setia JNE semenjak kuliah saat saya punya bisnis sampingan, namun baru kali ini saja paket saya hilang. Entah ulah oknum-oknum JNE atau memang barang benar2 hilang, soalnya saya packing paketnya lumayan besar. Kalo kecil saya masih wajar jika paket hilang. Kejadian ini membuat saya kapok mengirim paket ke area Kalimantan lebih baik saya jual secara lokal di area Jogja-Magelang dengan sistem Cash On Delivery.
0 comments:
Posting Komentar