Selasa, 02 Maret 2010

Perjalanan yang tak terlupakan. . . . .

Tanggal 15 – 16 Februari 2010 aku,Alvin,hedi, ridho dan bayu pergi ke kawasan bisa dibilang bukit,yang namanya banyak angkrem di daerah Salaman. Namanya aja banyak angkrem pasti ada banyaknya atau angsa disana?gak juga disebut banyak angkrem karena jika dilihat dari bawah bukit tersebut menyerupai banyak atau angsa yang sedang angkrem. Kita mulai berangkat dari sekolah jam 5 sore,kemudian kita berangkat ada sedikit hambatan karena cuaca yang hujan perjalanan menuju banyak angkrem agk terlambat,tapi inilah para petualang yang gak kenal menyerah. Sampai sana kita jam setengah 6 tapi disana masih terang belum menunjukan mega,kata penduduk karena tadi hujan jalannya licin. Kita sebenranya agak kecewa,walaupun begitu kita tetep naek kesana. Degan persiapan dan bekal yang cukup kita naik pukul 17.45 belum sampai setengah perjalanan teman kami yang bernama Bayu kelelahan,kami tk heran dengan badan yang beratnya sekitar 80 kg kami berhenti disitu.Sambil berhenti kamijuga tak lupa sholat,karena tidak ada air kamipun melakukan tayamum untuk sholat. Setelah selesai sholat kamipun melanjutkan perjalanan walaupun gelap tak lupa senter aku keluarkan. Kami sering berhenti dikarenakan kami menunggu teman kami bayu yang lambat. Tapi aku salut dengan ushanya dan keberaniannya untuk naik gunung. Semak dan jalan yang licin kami lewat terus sampai akhirnya kami sampai  dipos pemberhentian,disana kamipun berfoto sepuasnya dengan pemandangan yang indah berhiasi cahaya lampu disekitar. Kami belum sampai puncaknya masih  sedikit lagi kira-kira 10 meter plus masih naik bukit berbatu yang licin karena hujan. Kamipun memulai berjalan kesana,dan tibalah pada bukit berbatu itu. Satu persatu kami naik dengan susah payah aku dan hedi sudah sampai puncak duluan tinggal Alvin,ridho dan bayu dibawah. Kami mulai khawatir tentang mereka,kami tunggu mereka ternyata bayu fobia akan ketinggian. Dia susah sekali diajak untuk naik,dengan muka pucat dan sedikit air mata akhirnya bayu dapat sampai puncak disusul dengan Alvin dan ridho. Kami semua berteriak sekencang-kencangnya karena kami berhasil ke puncak. Puasnya hati kami berlima melihat pemandangan dari atas dengan usaha naik yang keras,kira-kira jam 22.00 kami sampai puncak. Dan kemudian kami mendirikan tenda dan mambuat makanan untuk makan malam,sambil bercerita ditemani secangkir kopi panas untuk menghangatkan badan. Dalam batinku Puasnya!!!!


Nich perjuangan dari seorang bayu, yang dibela - belain 
mrebes mili(bahasa lainnya nangis).


















Pemandangan yang menakjupkan bukan??
Dari puncak kami membawa bendera (sebenarnya itu sarung.hehehe)














Dan inilah kami para petualang dari SMA N 1 KOTA MUNGKID
Dan ini adalah pelopor dari pembentukan Pencita Alam Kota Mungkid.




0 comments:

Posting Komentar