Sabtu, 28 Oktober 2017

Mangut Beong Borobudur Super Pedas

Kali ini kembali dengan postingan mengenai kuliner, kebetulan temen-temen kuliah dulu pada ngumpul dan maen ke Magelang, aku ajakin deh ke Borobudur. Karena mereka pada bosen sama wisatanya sekarang waktunya memperkenalkan kuliner khasnya yaitu mangut beong. Beong? ada yang tau apa itu beong?

Menurut pemilik warung SEHATI, beorng itu ikan epidemik yang hanya hidup di Sungai Progo. Kalu secara kilas bentuk kepala mirip lele tapi berukuran besar. Banyak penjual menawarkan masakan mangut beong disekitar Borobudur namun yang paling terkenal dan enak hanya di warung SEHATI. Masakan khas mangut beong yang disajikan super pedas. 

Jika mau menuju kesini cukup buka google map dan cari warung Ndas Beong, atau jika dari borobudur kamu bisa menulusi jalan ke darah salaman tepat di kanan jalan ada papan seperti foto diatas. Untuk harga tergantung dari besar kecilnya beong yang ada, mulai dari 20rb untuk mangut saja. 
porsi mangut beong
porsi mangut beong

Siap-siap antri ya soalnya warung ini pasti ramai oleh wisatawan, kemarin saat aku kesana harus menunggu 30 menit karena mangut habis dan harus masak lagi. Dan saran dari pelayan kemarin kalau mau pesen minum 1 pasti kurang lebih baik 2-3 gelas, soalnya pedas mangut yang luar biasa. Tapi kalau aku sih mending kalau gak kuat makan mangutnya tanpa kuat aja.

Follow juga instagram saya di @rezapd93 isinya foto makanan semua serta reviewnya, bukan reviewer kuliner yang profesional hanya sekedar tukang icip makanan :)

Selasa, 24 Oktober 2017

Alasan Reksadana lebih baik dari Deposito


Isi atau portofolio yang ada di reksa dana pasar uang 100% di tempatkan di instrumen pasar uang seperti deposito atau obligasi jatuh temponya di bawah 1 tahun.

Di reksa dana pasar uang, mayoritas alokasi asset ditempatkan di deposito perbankan dan karena itu risikonya kecil pak/bu . Artinya, dengan berinvestasi di reksa dana pasar uang, kita jadi seperti menyimpan dana di deposito bank. 

Dan karena hal itulah risiko yang kerap kita takutkan bahwa modal awal investasi kita bisa hilang menjadi relatif sangat kecil karena mayoritas dana investasi reksa dana jenis ini juga ditempatkan di deposito. Juga, sama seperti tabungan bank, Kita dapat menarik dana investasi di reksa dana pasar uang kapan pun dengan cara menjualnya.

Selanjutnya,

Minimum penempatan di deposito relatif besar saat ini rata-rata minimal 5.000.000,-  pak/bu, di reksa dana pasar uang 100rb pun sudah bisa invest

Kemudian, jangka waktu investasi di reksa dana pasar uang itu fleksibel dan tidak di batasi, sewaktu2 ingin di cairkan silahkan saja, sama seperti kita menyimpan dana di tabungan kan.

Sedangkan di produk deposito, ada jangka waktu minimal investasi yang dipersyaratkan, di mana dalam periode tersebut kita tidak bisa mencairkan dana, meskipun bisa ya dikenai penalti.

Lantas, kenapa reksa dana pasar uang  bisa menghasilkan return lebih tinggi, meskipun mayoritas portofolio investasinya juga di deposito? 

Ini karena posisi tawar yang berbeda pak/bu. 
Contoh, Saya secara individu katakanlah ingin mendepositokan dana Rp10 juta, maka bank hanya akan memberikan suku bunga normal. Tapi, ketika yang ingin mendepositokan dana ini adalah Manajer Investasi (MI) dimana MI ini adalah pengelola reksa dana, dan biasanya Manajer Investasi menempatkan dana dalam jumlah belasan atau puluhan miliar rupiah, tentu  bank pun menawarkan tingkat bunga yang jauh lebih tinggi.

Bagaimana cara kita mengetahui investasi reksadana yang sedang untung atau merugi?
Seperti ini contoh transaksi reksa dana
Cara kerja reksa dana ditentukan oleh pertumbuhan NAB per unit dari produk Reksa Dana yang Bapak pilih yang dikelola oleh Manajer Investasi

Contoh 1 :

Saya membeli transaksi Reksa Dana Produk A pada tanggal 29 April 2015 sebesar Rp. 1.000.000,- 
NAB per unit pada tanggal 29 April 2015 sebesar Rp. 1.000 per unit sehingga Saya memiliki unit sebesar 1.000 unit (Nominal Pembelian : NAB per unit).

Setelah 6 bulan kemudian yaitu tanggal 30 Oktober 2015 Saya hendak melakukan pencairan seluruh unit yang dimilikinya. 

NAB per unit tanggal 30 Oktober adalah Rp. 1.100 sehingga dana yang diterima oleh Saya adalah sebesar Rp. 1. 100.000,- (Unit X NAB per unit)

Dalam contoh diatas Saya memperoleh keuntungan sebesar Rp. 100.000 (nominal awal – nominal pencairan)

Contoh 2 :

Saya punya uang Rp.1jt dan ingin beli reksadana, pada saat itu harga per unit reksadana Rp.1000 per unit. Berapa unit pernyertaan yang saya dapatkan?

Rp.1jt : Rp.1000 per unit = 1000 unit donk.

Dikemudian hari, reksadana tersebut harga per unitnya naik menjadi Rp.1500 per unit.
Berapa potensi keuntungan saya?

1000 unit yang bapak/ibu punya dikalikan harga reksadana yang paling update (Rp.1500 per unit)
Berarti total dana Rp.1.500.000 pak/bu

Potensi keuntungan saya 500rb ya.

Minggu, 22 Oktober 2017

Pertanyaan Seputar Reksadana

Masih lanjutan dari postingan saya sebelumnya mengenai yuk nabung saham, saya sudah bahwa investasi yang mudah bagi orang awam seperti saya yaitu melalui Reksadana. Dan disini saya akan membuat rangkuman pertanyaan mengenai Reksadana dan macamnya.

Apa sebenarnya reksa dana itu?kenapa diluaran sana sudah mulai banyak masyarakat yang membahas tentang investasi reksa dana?
Reksa dana pada prinsipnya merupakan kumpulan dana investor yang dikumpulkan dalam satu wadah dan dikelola oleh Manajer Investasi yang akan diinvestasikan ke dalam berbagai portofolio seperti saham, obligasi ataupun deposito.

Manajer Investasi disini adalah pengelola dana dari para investor yang bekerja secara profesional dan harus memiliki lisence dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.

Kemudian apa yang membedakan reksa dana dengan produk keuangan lainnya?
Perbedaan mendasar dari reksa dana dengan produk keuangan lain adalah pada pengelolaannya. Di reksa dana ada Manajer Investasi yang mengelola dana investor, sehingga investor hanya tinggal memantau perkembangan investasinya. Manajer Investasi ini yang akan memikirkan dana-dana investor ini akan ditempatkan di mana, sehingga dapat memberikan return/keuntungan yang bagus bagi reksa dana yang dikelolanya.

Lalu mengapa di kelola Manajer Investasi?
Beberapa hal yang menjadi alasan kenapa dikelola oleh Manajer Investasi (MI)
  • MI memiliki akses informasi lebih cepat dan lebih banyak dibandingkan investor individu
  • MI memiliki pegawai yang kompeten dan professional untuk memantau pergerakan pasar modal
  • MI memiliki kemampuan untuk melakukan analisi pasar sehingga bisa melakukan keputusan investasi yang tepat
  • MI memiliki lisensi yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
Kemudian, dimana Aset Reksa Dana di simpan?
Aset Reksa Dana disimpan di Bank Kustodian, dimana Bank Kustodian tersebut tidak boleh terafiliasi dengan Manajer Invetasi, Bank Kustodian berkewajiban untuk mengadministrasikan seluruh transaksi dana dan efek dari masing-masing Reksa Dana.

Bank Kustodian adalah Bank Umum yang mendapat ijin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan jasa penitipan efek dan harta lainnya yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga dan hak – hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

Jadi dana yang ada di reksadana itu tidak disimpan ke pihak Manajer Investasi, melainkan ke Bank Kustodian, bank kustodian inipun oleh OJK tidak boleh terafiliasi dengan Manajer Investasi.

Anggap saya mulai tertarik untuk invest di reksadana, tapi ternyata saya dihadapkan kepada banyaknya jenis2 reksa dana, apakah ini ada hubungannya dengan potensi resiko dan keuntungan yang akan didapat?
Ada 4 jenis reksa dana konvensional yang biasa dijual yaitu :

Reksa Dana Pasar Uang
100% ditempatkan pada instrumen pasar uang seperti deposito atau obligasi yang kurang dari setahun. 
Kategori Kecil
Jangka Waktu Investasi Ideal< 1 Tahun

Reksa Dana Pendapatan Tetap
Asetnya 80% ditempatkan pada pada instrumen surat hutang yang berjangka lebih dari 1 tahun
Kategori Resiko Sedang
Jangka Waktu Investasi Ideal 1 – 3 Tahun

Reksa Dana Campuran 
Penempatan asetnya merupakan kombinasi antara instrumen saham dengan surat hutang dengan komposisi masing-masing tidak melebihi 80%. 
Kategori Resiko Menengah
Jangka Waktu Investasi Ideal 3 – 5 Tahun

Reksa Dana Saham
Penempatan asetnya 80% ditempatkan pada instrumen saham. 
Kategori Resiko Tinggi
Jangka Waktu Investasi Ideal > 5 Tahun