Kamis, 21 Januari 2016

Pengalaman Tes PT. PJB 2016

Hari ini tepat setelah aku menyelesaikan Tes Akademis dan Bahasa Inggris. Dari banyaknya peserta mungkin saya orang yang beruntung lolos dari tahap administrasi, pasalnya ijasah dan transkrip nilai saja belum resmi dari kampus. Saya hanya memakai Surat Keterangan Lulus serta rekap nilai yang saya beli seharga 3ribu rupiah di Bagian Operasional kampus.

Hari senin saya mendapat sms dari PT.PJB saya berhasil lolos dan diperintah untuk cetak kartu ujian di website www.ptpjb.com serta melihat jadwal dan tempat tes ujian selanjutnya. Awalnya saya berpikir bakal tes ke kantor pusat PT.PJB di Surabaya namun tes kali ini dibagi menjadi 3 tempat, yaitu Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya. Dan kebetulan karena saya masuk provinsi Jawa Tengah maka tes di Jogya tepatnya di Auditorium Kampus UPN.

Setelah itu saya mulai searching mengenai materi tes akademis, saya khawatir soalnya adalah Fisika dan Matematika seperti yang saya ikuti dulu Tes PLN untuk masuk ke Politeknik Negeri Semarang. Namun menurut blog-blog yang saya baca materi tes adalah sesuai jurusan kita kuliah. Saya berasal dari jurusan Teknik Informatika hanya sedikit blog yang membahas materi tes untuk jurusan saya, yang paling baru adalah tahun 2008. Menurut blog tersebut materi tes teknik informatika yaitu :

  1. Tracing Program
  2. Relation Basisdata
  3. Query
  4. UML
  5. Software Engineering/RPL
  6. Sistem Operasi
Dari bahan tersebut maka sistem belajar SKS adalah yang saya gunakan, saya buka-buka kembali materi kuliah semeter 3,4,5 dan saya rangkum. Jujur saja karena begitu teoritis tidak bisa semua saya pelajari dalam waktu 1 hari. Apalagi saya yang belum belajar bahasa inggris, menurut pengalaman yang pernah tes, materi bahasa inggris terdiri dari reading dan melengkapi kalimat.

Dan hari tes pun datang panitia menyebut membawa 2 pensil 2B, pulpen serta alas ujian. Sampai kampus UPN sekitar pukul 9 pagi masih ramai peserta yang tes serta menunggu disana, karena tes dibagi menjadi 3 sesi dan saya kebagian sesi 2 yaitu mulai pukul 11. 

Setelah masuk dan dijelaskan apa itu PT.PJB serta tahapan-tahapan penerimaan calon pegawai sampai ketahap akhir. Tes dimulai, saya memulai agak terlambat karena harus mengisi nama dan data lain karena sudah lama tidak mengisi lembar jawab komputer.

Dan WOW saya terkejut dengan materi akademisnya sekitar 30% saya materi yang saya pelajari keluar sedangkan materi di tahun 2016 ini mengenai jaringan, kriptografi, tracing program serta perhitungan biner. Sungguh jauh dari perkiraan saya. Materi Inggris masih sama dengan blog-blog yang membahas tes PT.PJB. Tes dilaksanakan sekitar 1 jam 45 menit dan tidak dibatasi mau mengerjakan inggris atau akademis dulu.

Selesai pukul 1 siang kami diberi air mineral, untunglah karena didalam begitu panas masih juga membungkuk karena tidak adanya meja. Soalnya tubuh gempal saya ini sudah menahan nyeri ditangan untuk menahan alas ujian dan menahan pegalnya punggung akibat membungkuk telalu lama. Setelah keluar lega rasanya tapi kahawatir dengan hasilnya, saya berharap akan mendapat terbaik. 

Yah mungkin bagi teman-teman yang akan mengikuti tes harap dipersiapkan materi sebanyak-banyaknya karena tes akademis untuk teknik informatika tidak memiliki patokan yang jelas, serta harus sering update dengan teknologi terkini. Semoga Sukses semua.

Kamis, 14 Januari 2016

Untuk siapa aku berusaha ?

Sudah 3 bulan berlalu, dari 4 tahun yang aku jalani selama ini. Tidak ada yang mengira kalau begini rasanya setelah purna kuliah itu. Menjadi pekerja kantoran ternyata sulit namun juga tidak terlalu susah bagi mereka yang memiliki nilai dan relasi yang banyak. Tidak ada juga orang yang hanya diam saja selama ini, mereka juga berusaha mencari apa yang mereka impikan selama ini. Kantoran menjadi sebuah tujuan utama atau bahkan hanya sebuah batu loncatan semata. 

Suatu saat seorang kawan datang bertamu kepadaku, aku terima dia dengan senang karena kami seperjuanagan dimasa perkuliahan. Obrolan kami tidak jauh dari masa-masa yang cukup menjengkelkan dan membahas planing kita masing-masing. Sering juga berbagi informasi tentang kawan-kawan lama sudah pencapai puncak karirnya. Saat itu hujan, obralan kami semakin mendalam. Aku tau dia memiliki seorang yang setia sampai saat dia lulus masih menemaninya, aku tau temanku ini sangat cinta kepadanya. Dan aku tau juga mereka juga ingin segera menikah saja dari pada menjalin hubungan ini terlalu lama. Aku mendengar tiap apa yg dia ceritakan padaku, aku sempat kanget jika wanita yang selama ini bersamannya ada yang mengajaknyamenikah. 

Dia bercerita Firna di lamar langsung oleh seorang teman kerjanya sendiri, walaupun lebih muda namun laki-laki ini secara finansial sudah sanggup untuk menikah. Dibandingkan dengan temanku ini yang masih berjuang dalam dunia yang masih baru ini. Ada ketakutan jika Firna ini menerima lamaran laki-laki itu, perasaan minder itu muncul diikuti dengan rasa takut. Rasa takut kehilangan sosok yang selama ini yang selalu bersamanya, sosok yang ada disetiap susah dan senang, dan sosok yang selama ini dekat dengan keluarganya. Namun beruntunglah Firna menolak lamaran pria itu karena rasa cinta dan sabar untuk laki-laki yang selama ini dia tunggu. 

Walaupun begitu rasa takut pasti ada selalu, namun buat apa kita berlarut-larut dalam kesedihan jika kita tidak berjuang. Berusaha sekeras-kerasnya, karena firna berkata apapun hasilnya aku masih menghargai proses yang kamu lakukan. Masih ada waktu, dan gunakakan waktu ini sebaik mungkin. Sekarang kamu sudah tau kamu berjuang dan berusaha ini untuk siapa? Kamu sudah tau kemana tujuanmu nanti, tempat kamu bersandar dipundaknya jika lelah saat bekerja nanti. Tempat dimana akan kamu habiskan hingga sisa umurmu nanti. Jangan pernah kamu menyerah, usaha keras itu tak akan pernah menghianati. Itu yang sering kamu gaungkan dikelas bahkan pada skripsimu sendiri.

Sambil terdiam dan termenung laku meminum segelas teh hangat yang kubuatkan tadi, hingga hujan reda dan waktu sudah malam. Dia memutuskan untuk menemui Firna, entah apa yang dia lakukan. Yang pasti dia membuktikan dirinya lah yang pantas buat Firna, karena pria yang baik tahu untuk dia berjuang.