Minggu, 22 Mei 2016

Menghargai Undangan

Fokus mencari tema untuk blog ini mungkin sudah abstrak, awal-awal postingan adalah cerita seputah sekolah (waktu masih SMA), kemudian suka share aplikasi-aplikasi yang unik, share link desain dan yang paling banyak sekarang cerita pengalaman pribadi. Mungkin sedikit SARKAS dan terlebih terlalu pribadi namun masih belajar menceritakan secara tersirat.

Intro dulu saya ceritakan pengalaman berorganisasi semasa kuliah, kalau organisasi semasa SMA kyakanya sangat kompak dan menyenangkan. terdakang organisasi adalah alasan untuk tidak masuk kelas. Ya rapat, tugas sekolah,dll mungkin panjang jika diceritain :D... Berbeda dengan semasa kuliah, saya suka berorganisasi namun tidak pandai memanajemen orang. Saya suka teamwork namun tidak pintar menjadi leader. Disaat kuliah ya alhamdulillah kok dipercaya menjadi ketua, 2 x periode dan organisasi ini terbilang baru setelah 5 tahunan vakum dari angkatan sebelumnya. Awal-awal berorganisasi merupakan tahapan pembelajaran, belum sip banget kalo ngadain event tapi kalo memanejemen sebuah event kok suka banget. Pernah suatu event dari proposal, desain poster, desain tiket, dan cetak-cetak saya lakukan sendirian. Bukan karena tidak percaya kepada teman organisasi namun karena saya menyukai dunia tulis menulis dan desain. Apa lagi baru waktu kuliah saja saya tahu proses terbuatnya poster, stiker,dll karena sering ke percetakan digital di daerah Gejayan. Sampai-sampai harga cetak itu hafal, hingga jenis kertas cetak plus laminasinya diluar kepala.hehe

Sebuah event pasti akan dibahas melalui sebuah rapat, waktu itu rapat sangat sering karena event pertama dan terbesar. Saya sangat bersemangat jika mengundang kawan organisasi untuk rapat, rapat kita adakan di kampus pada jam2 efektif kuliah. Kadang yang datang berhalangan hadir dan kita rapat tidak menghasilkan apapun. Kita mengundang rapat lagi namun diluar jam kulaih ya sekitar malam di kost/kontrakan salah satu anggota,,hmm yang datang tidak selengkap struktur panitia, kebanyakan sibuk karena ada tugas kuliah yang urgent. Saya paham tugas seorang mahasiswa, dan tidak menyalahkan jika rapat tidak datang. Bergabung dengan sebuat organisasi itu merupakan sebuah komitmen dari individu yang bersedia merelakan waktu, tenaga, pikiran bahkan uang untuk organisasiya. Perasaan saya sebagai ketua saat itu ya sedikit jengkel jika yang datang sedikit, bahkan sempat mikir "Tanpa mereka acara akan jalan". Saya akui pemikiran seperti itu sangat..sangat salah, organisasi itu adalah teamwork, yang salah adalah menejemen kita sebagai ketua terhadap individu yang kita undang.

Semisal kita mengadakan syukuran, kita sudah menyiapkan rumah, makanan para tamu, cemilan..pokoknya lengkap banget. Taruhlah kita mengundang 50 orang, berharap tamu kita akan menikmati jamuan dan merasa nyaman di rumah kita ini. Undangan 1 minggu sebelum hari H sudah tersebar dan semua undangan sudah pastilah tahu soal acara tersebut. Namun saat hari H kebetulan tanggal merah dan akhir bulan sebelum 1 bulan akan menjalankan ibadah dan hari itu juga beberapa daerah hujan. Datanglah orang pertama, tuan rumah cukup lega karena waktu tamu pertama datang 30 menit dari waktu undagan yang ditentukan. 2,3,4,5,6 tamu yang sudah datang dan setelah itu tidak ada suara kendaraan yang menuju ke kediaman tuan rumah. Masih berjejer cemilan serta makan sore untuk tamu, piring tertana rapi 50 lebih dimeja makan. Mereka mulai makan dan ngobrol, acara inti syukuran mungkin sekedar silaturahmi biasa dan SMP (Setelah Makan Pulang). Jika kita sebagai tuan rumah apakah kita berhak untuk marah? Serta jika kita diposisi undagan yang tidak datang, kenapa kok gak sadar kita sangat diharapakan kedatangannya oleh tuan rumah?

#TERLALU

0 comments:

Posting Komentar